Judul seminarnya wow banget, karena untuk mencetak anak "hebat", harus ada pengajar yang hebat juga. Seminar ini diadakan oleh ikatan koperasi karyawan PT. Semen Gresik, narasumbernya bunda Neno Warisman.
Termasuk seminar yang besar untuk ukuran Gresik, apalagi narasumbernya juga cukup terkenal tidak hanya didunia dakwah tapi juga parenting. Selama seminar, bunda Neno menekankan pentingnya peranan ayah dalam pendidikan karaktek anak, disamping ibu sebagai pendamping sehari-hari anak. Bahkan buklet yang dibagikan sebagai seminar kit juga berisi berbagai kisah inspiratif ayah-ayah hebat dari orang-orang hebat di tanah air.
Ga pakai panjang, langsung aja yah berikut ini resume singkatnya *seingetnya dan se-yang ketulis sama peserta ini, he..he..he..*
Tipe rumah tangga ada 5, yaitu:
1. Rumah tangga rumah sakit
Di dalam rumah tangga tersebut ayah dan ibu saling menyakiti. Ibu sering melontarkan kata-kata kasar, ayah sering melakukan kekerasan, akibatnya anak menjadi pribadi yang keras hatinya maupun perilakunya.
2. Rumah tangga pasar
Orang tua selalu menuruti keinginan anak, agar anak tidak rewel ataupun mengganggu aktivitasnya, sehingga anak terbiasa menuntut dan selalu minta imbalan jika melakukan hal sesuai keinginan orang tuanya.
3. Rumah tangga kuburan
Didalam rumah tangga tersebut, masing-masing penghuninya saling diam tanpa komunikasi yang intensif. Sehingga anak kurang mendapatkan teladan dan pendidikan karakter dari orang tuanya.
4. Rumah tangga sekolah
Rumah tangga dimana setiap anggota keluarganya saling menimba ilmu, ayah dan ibu membekali diri dengan ilmu, anak mendapatkan pelajaran yang maksimal dari orang tuanya, akhirnya akan bisa melahirkan anak-anak yang hebat.
5. Rumah tangga mesjid Allah
Pada rumah tangga ini didalamnya terdapat orang-orang yang mendidik anak tanpa membuat mereka menjadi bangga terhadap diri mereka sendiri, sehingga anak tidak akan menjadi anak yg serba korektif, sedikit-sedikit memprotes pola asuh orang tuanya. Selalu menekankan kisah Rasulullah sebagai pendidik terbaik sepanjang masa.
Mendidik anak dengan bekal yg biasa akan menghasilkan anak yang biasa-biasa juga, baik akhlaknya, karakternya maupun skill-nya. Jika berbekal sesuatu yg berbeda akan menghasilkan anak yg berbeda.
Anak yang hebat akan memiliki hati yang sederhana, dia akan melihat segala hal menjadi penting bukan hanya melihat hal-hal yang menurut orang kebanyakan orang adalah hal penting. Sebagai contoh Zaid bin Haritzah, anak budak hitam yg diangkat menjadi anak dan dididik oleh Rasulullah SAW, akhirnya menjadi seorang jendral yang hebat. Sungguh tidak ada teladan ayah yang lebih baik selain Rasulullah SAW.
Seorang ibu yg hebat akan:
1. Memberikan nutrisi yang baik
Pesannya bunda Neno sih batasi (bahkan kalau bisa malah jangan pernah) pemberian gula pasir gantikan dengan gula aren, batasi pemberian mentega, minyak goreng dan tepung terigu ---> alamak ini mah berrrat untuk saya! Ok abaikan intermezzo ini:-D
2. Menggunakan kata-kata yang baik dan lembut kepada anak-anaknya
Terutama pada 7 tahun pertama kehidupan anak, seorang ayah dan ibu tidak boleh marah kepada anaknya, selalu hindari pukulan, ancaman bahkan kekerasan selalu gunakan kata-kata yang lembut. Karena kekerasan dari orang tua akan melahirkan sikap agresif pada anak.
Berikut ini tahapan pendidikan ala Rasulullah SAW:
0-7 tahun : perlakukan anak sebagai raja dan berikan yg terbaik untuknya.
7-14 tahun : didik anakmu sebagai pembantumu
14-21 tahun : didik anakmu sebagai dutamu atau penggantimu
Dorong anak-anak untuk menjadi apa saja sesuai yang mereka cita-citakan, orang tua yang hebat adalah yang menanamkan mimpi besar pada anak-anaknya dan memberikan stimulasi serta dukungan yang maksimal agar anak mencapai mimpinya tersebut.
Di akhir seminar, bunda Neno mengingatkan untuk selalu menceritakan kisah keteladanan Rasulullah dalam membina rumah tangganya, disertai kisah-kisah sahabat Rasulullah untuk menjadikan Rasul sebagai idola anak-anak. Buku yang tepat dan sesuai dengan format yang disukai anak-anak adalah buku Muhammad Teladanku dari penerbit Sygma Publishing, bukunya full color dengan gambar-gambar yang menarik serta penjelasan shirah dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Btw, ini promosi tak berbayar, he..he..he..
Kakak baru dibacakan sampai buku ke-11 udah mulai ga fokus, mungkin karena dia bingung dengan nama-nama yang panjang. Gara-gara seminar ini saya jadi diingatkan untuk mulai lagi membacakan buku ini, apalahi dik Thia belum pernah dibacakan sama sekali. Secara keseluruhan buku ini memang recommended untuk menarik minat anak-anak dengan sejarah Rasulullah-nya. Harganya memang lumayan mihil, tapi sepadan dengan ilmunya dan bisa dicicil juga, he..he..he... . Kalau berminat dengan buku Muhammad Teladanku diatas, buka saja websitenya sygma publishing.