Nah berawal dari situlah akhirnya rikues minta ditanamkan bumbu-bumbu dapur. Kenapa bukan pemilik rumahnya sendiri yah yang menanam?? Karena oh karena si empunya rumah tangannya tidak sedingin Eyangnya anak-anak ataupun lik Siti dalam berkebun, he...he...he...*alesan, padahal aslinya karena males!* Jadi tanaman yang ada dirumah, mulai pohon mangga, jambu biji, pepaya, cabe, serai, sampai pandan wangi semuanya hasil garapan orang lain.
Si cabe ini baru beberapa bulan ditanam, ada cabe rawit dan cabe merah besar, alhamdulillah semuanya sudah berbuah. Jadi sekarang tidak perlu beli cabe lagi kalau ingin membuat sambal, lumayan...bisa irit uang belanja.
Rasa cabenya tidak sepedas cabe yang beli dipasar, entah kenapa padahal benihnya dari cabe yang beli dipasar, mungkin karena pengaruh kondisi tanah. Si cabe ini selain buat sambal, kali ini saya manfaatkan untuk teman makan tempe mendoan.
Tempe Mendoan
Bahan:
250 gr tempe, iris tipis
4-5 sdm tepung terigu protein sedang --> sesuaikan dengan konsistensi adonan yang diinginkan
1 batang daun bawang, iris tipis
air secukupnya
Minyak untuk menggoreng
Bumbu halus:
2 siung bawang putih
1 sdt ketumbar bubuk
1/2 ruas ibu jari kencur
garam secukupnya
Cara membuat:
Campur menjadi satu bumbu halus, tepung, daun bawang, dan air aduk sampai tepung tidak bergerindil. Masukkan tempe ke dalam adonan, goreng dengan minyak panas sampai kuning kecoklatan.
Ini mbak adjeng?
ReplyDeleteMbak Tri Murni…maaf baru baca! (Kebiasaan jelek ga ngecek), iya ini Yuniar, NCCers Gresik :)
Delete