Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk bersyukur pada Allah atas segala nikmat yang ternyata sering saya abaikan.
Berawal dari curhatan saya via whatsapp kepada salah seorang sahabat lama, dan doi dengan tulisan-tulisan balasannya terasa menyiram saya dengan air dingin. Hati dan pikiran yang awalnya panas jadi terasa adem dengan tausyiah yang diberikannya *meski terasa mak jleeb..mak jleeb..tapi sangat mengena*
Jazakumullah khoir ukhti...meski kita terpisah oleh jarak, tapi dirimu masih mau "ngomel" ke temenmu ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan keistiqomahan dan keberkahan kepadamu *kecup..kecup dari jauh ^_^*
Muhasabbah diri atau evaluasi diri seharusnya setiap saat dilakukan, tidak hanya ketika kita sedang dalam keadaan susah atau suasana hati sedang buruk tapi justru ketika diberikan kesenangan yang nyata seharusnya kita bisa selalu bermuhasabbah.
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)
Aihhh...masih jauuh sekali saya dari pribadi yang senantiasa menjaga amalan untuk kehidupan sesudah kematian, masih nguplek aja terus di kehidupan duniawi -_- Dan masih juga sibuk menghitung-hitung amalan diri sendiri, sementara di luar sana banyak sekali orang yang sudah memberikan kontribusi yang nyata untuk masyarakat luas.
Baiklah saya mulai dari lingkungan terkecil saya, saya akan berusaha menjaga amanah yang diberikan oleh Allah kepada saya dengan sebaik-baiknya, tidak hanya upgrade ilmu parenting tapi yang pasti ilmu akhirat harus selalu upgrade sehingga segala sesuatu dikerjakan dengan ikhlas hanya mengharap ridho Allah. Berikan hamba keistiqomahan ya Allah, amin..amin..ya Rabbal'alamin.
No comments:
Post a Comment